"year without a summer" (1816)
Indonesia selain kaya akan Sumber Daya Alamnya juga “kaya” akan bencananya, bagaimana tidak, Indonesia dilalui oleh 2 jalur pegunungan aktif yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania sehingga sering terjadi gempa bumi, baik gempa vulkanik maupun gempa tektonik. Did you know ? gunung berapi terdahsyat ada di Indonesia. Gunung Tambora pernah meluluh lantahkan Indonesia pada tahun 1815. Efek ledekannya tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, Amerika dan Eropa pun ikut terimbas dari efek ledakan ini.
Tambora, gunung api yang tertidur lama di selatan pusat Indonesia, pada ujung utara pulau Sumbawa, yang berada pada pertengahan kepulauan Melayu (Malay Archipelago). Pada 5 April 1815, Tambora meletus dengan sangat dahsyat yang dimana letusannya diamati paling besar selama 2 abad terakhir. Sebelum letusan, ketinggian Tambora sekitar 4.000 m; dan sesudah letusan, yang bertahan selama 5 hari, gunung tersebut memiliki ketingian 2.850 m dengan meninggalkan kawah 31 sq km di permukaan dan dengan kedalaman kawah 1.300 m.
Letusannya melemparkan isi magma lebih dari 150 cu km. Menghancurkan pohon-pohon sejauh 1.000 km dari gunung. Tanah pertanian rusak berat dan lebih dari 10.000 orang telah terbunuh termasuk 8.000 orang yang dekat dengan Tambora dan Pekat. Sebagai tambahan, sekitar 66.000 orang kemudian meninggal karena kelaparan dan penyakit yang bergerak ke wilayah-wilayah sekitarnya yang lebih rendah dari gunung tersebut. Efek asapnya juga melapisi stratosfir dari 15 km sampai 50 km di atas bumi, menghalangi sinar matahari untuk masuk ke sebagian wilayah Bumi. Pengurangan sinar matahari inilah mungkin telah berperan dalam pertumbuhan tanaman pangan yang lambat, hasil panen tidak baik, dan cuaca tak terpola di seluruh dunia pada tahun 1815. Di tenggara amerika, cuaca tak menurut musim dingin, dengan salju dan beku sampai bulan juni. Di pulau kecil Britania dan Scandinavia, hampir hujan berlanjut dari Mei sampai Oktober dan menurunkan temperatur yang mengakibatkan gagal panen, kekurangan makanan dan panen menurun dari keadaan normal. Letusan itu telah diikuti oleh efek iklim global jangka pendek, ” tahun tanpa musim panas” ( 1816) “year without a summer” (1816).
Saat ini, sebuah danau telah menduduki kawah luas Tambora. Dari sisi gunung api, terlihat ada pandangan Sumbawa yang luas dan terlihat pula pulau Lombok di sisi lainnya.