ini ceritaku tentang linux

 

Awal mengenal linux malah ga tau itu pake apaan brawal dari salah satu warnet langganan saya waktu SMA, waktu itu pas mau ngenet loh kok dah ganti ya desktopnya, tp mirip banget sama windows,. ga lama kmudian saya baru tau jika warnet tsb pake xandros, tp pnasaran juga kok mirip bgt sama windows,.

Rasa pnasaran saya ttg linux masih sputar info2, brita2 dan lain2 lah, tanpa pernah saya install, maklum lah dulu punya pc sendiri waktu kuliah :D.,

Saya kagum dengan linux itu idealismenya yaitu free and open source,. saya yg pnuh dgn idealis2 mrasa wahh pas nih,. walau ga bgitu juga paham akan maknanya :D..

didalam linux free itu freedom, kebebasan, bukan gratis loh ya,. artinya pengguna bebas untuk mengkreasikan linux itu mau di gunakan utk apapun dan siapapun. Baginya (pembuatnya)  hasil karyanya itu sebuah knowledge  ilmu pengetahuan yg bebas utk digunakan, dipelajari, tanpa ada royalti. Tp walaupun free karya tetap dikenal/hak cipta miliknya, siapa dia? ya., Linus Torvard, seorang Hacker yg mempelajari komputer varian dari unix yaitu minix dan lalu dia menghasilkan ‘produk’ baru yg diberi nama Linux.

Lalu Open Source, yup., bebas kode sumber. karna basisnya ilmu pengetahuan maka terbuka juga kode sumbernya, bukan hanya sekedar algoritmanya, tapi konkritnya diberikan, artinya kode pembuat linuxnya terbuka, kita bebas berkreasi terhadapnya (ya iya lah kan basisnya ilmu pengetahuan). walaupun sy paling liat2 doang kodenya 😀 maklum bukan org expert sih, saya kan masih newbie,.

saya mengenal linux, justru makin mengenal akan operating system,. apa itu OS, bagaimana alur kerjanya, dan lain2, Dulu saya knal OS hanya sebuah produk (walaupun ga salah2 amat sih), ada windows 95,98, xp ya kluarga windows lah kluaran Microsoft,. ada juga MacOS kluaran Apple that’s it., hanya itu aja..

jika dianalogikan dengan rumah, Linux itu pondasinya, lalu siapa yang bisa membuat menjadi tembok2, genteng, jendela kursi meja dan lain2.?

sdikit flashback, sebelum Linux muncul, sbnernya penggagas Free and Open Source adalah Richard Stallman, *ktnya sih orang kiri, tp mnrt saya He’s The Right Man* dengan proyek GNUnya kpanjangannya GNU Not Unix, hah apah?? GNU Not Unix, -_-” Linux pun kpanjangannya Linux Not Unix, rada nyeleneh sih, tp brand dgn rekursif ngetrend di penggagas FOSS (Free Open Source Software) 😀

Proyek GNU memang jalan terpisah dengan Linux, GNU *dengan orang2 militan yg idealis* jika dianalogikan dgn rumah itu sprti tembok/dinding2nya beserta sgala macem genteng, dan aksesoris rumah di dalamnya, tp pondasinya blm siap,. malah pondasi/tanahnya ngontrak kali ya hehe..

mungkin dah jodoh *tuit twiiw* Linux ktmu dengan GNU, sama2 idealis, sama2 punya tujuan yg sama, jadi deh mreka kawin jadi GNU/Linux, tinggal deh serumah akhirnya :D. nah ini jika OS itu adalah produk, maka yg tepat adalah OS GNU/Linux.

GNU/Linux ini dibangun scara volunteer, istilah budaya kita sih GOTONG ROYONG, dengan smagat kebebasan, ilmu pengetahuan, dan budaya gotong royong, ini sbnrnya alasan saya menggunakan Linux *gayaa pisan*., walaupun saya sebagai hanya sebagai pengguna, tp falsafah yg dibangun itu yg menjawab kenapa dan utuk apa,. stidaknya jiwa ini ga hampa dengan kosumerisme, greedy, budaya memberi lebiih mengisnpirasi saya.